SEKELUMIT
SEJARAH SINGKAT BANUA SENDANA
TONGKONAN
LAJUK
DI
PANTILANG
I. Banua
Sendana Tongkonan Lajuk dibangun oleh Puang Palalla anak sulung Puang Toketora
dari Karatuan bersama Istri nama Kandaro dari Kambuno kira – kira pada abad ke XIII M. Rumah ini didirikan di gunung
batu Pantilang terletak di tengah – tengah Kampung berhadapan dengan dua gunung
batu lainnya yakni buntu Paniki dan buntu Maindo di seberang sungai Noling. Buntu Pantilang ini luasnya kira
– kira + 1 ½ Hektar yang dihuni oleh sejumlah keluarga,
dikelilingi perkampungan dan lahan pertanian sawah dan ladang. Daerah ini letaknya sangat
strategis sehingga dijadikan benteng pertahanan yang memiliki tiga pintu
(Babangan) buatan alam yang sulit sekali dijalani oleh orang yang tidak biasa karena sempitnya jalan masuk. Pada pintu masuk (Babangan) yang
berada di Utara dan Selatan dulu dibangun rumah yang namanya Tobonan Doke
merupakan gudang penyimpanan kebutuhan pengamanan kampung. Selain itu pada lokasi buntu batu
Pantilang ini, terdapat benda – benda objek wisata antara lain manusia batu
(Lindo Tau), babi, ayam, kerbau, yang membatu dan lain – lain. Banua Sendana ini ramuan utamanya
terambil dari kayu cendana seperti tiang – tiang, garatan dan lain – lain dalam
ukuran besar, konon tiangnya dapat dibuat untuk Lesung Tumbuk Padi (Issong Te’dek).
II. Pada waktu Puang Sanggalangi’
sepupu pertama Puang Palalla mengumumkan terbentuknya Basse Sangtempe pada kira
– kira abad ke XIII yang dikemas dalam wilayah
Banua
A’pa’ Tongkonan Annan Pulona antara lain :
1. Banua
Sendana Tongkonan Lajuk di Pantilang dengan gelar jabatan Toparengnge’ “Issong
Kalua’ “
2. Banua
To’bua di Maindo dengan gelar jabatan Toparengnge’ “La’riri Bassi”
3. Banua
Konglelangi’ di Kanna dengan gelar jabatan Toparengnge “Sembang Kada”
4. Banua
Kaparenggesan Landibolu dengan gelar Toparengnge’ “Balimbing Kalua’ “
Masing
– masing Banua membawahi lima belas Kaparengngesan Tondok dan memiliki dua
fungsi antara lain ialah Fungsi Kewilayahan dan Kelembagaan adat.
III. Fungsi
Tongkonan dan Toparengnge’ antara lain :
1. Fungsi
Tongkonan
- Lembaga
pemegang otorita (penguasa adat)
- Lemaga
pemersatu rumpun keluarga
- Lembaga
pelayanan umpana’ta’ aluk sola pemali berdasarkan tallu lolona.
- Lembaga
pembangunan karakter sosial kegotong – royongan, sebagai landasan hidup dan
kehidupan bersama.
2. Fungsi
Toparengnge’ :
- Bawa
pasang atau (Topadoloan ) pimpinan adat
- To
umpetayanni tondok (umpenandai tondok) unsur pengayoman
- To
ma’pemelo (unssur pendamai)
- To
mangngando (Tomassalu) unsur religi.
Demikian
sekelumit sejarah singkat Banua Sendana Tongkonan lajuk khususnya Banua A’pa’ Tongkonan
Annan Pulana pada umumnya dan fungsi Tongkonan dan Toparengnge’ penting digali
lebih dalam melalui seminar, skripsi/kertas karya ilmiah bagi cendekawan
generasi muda Insya Allah.
Pantilang, Maret
2013
An. Banua Sendana Tongkona Lajuk
Di
Pantilang
Tabe'.. bisa raka ditutu sidi' te diona puang palalla na kandaro? Kurre
ReplyDeleteSalampe bijanna salah satunya
ReplyDeleteMohon Dikoreksi Mungki Yang Anda Maksud Puang Pagalla Bukan Palalla, Atau Orang Biasa Bilang Pagalla Dolo Pagalla Yg Ke Dua Yang Menggagas Berdirinya Gereja GPIL LUWU
ReplyDeleteMaaf memang namanya puang palalla anak toketora kami keturunannya palalla.....bukan pagalla.... Mungkin klo pagalla lain juga
ReplyDeleteBisa k di sebut siapa2 saudaranya Puang Palalla.
ReplyDelete